Senin, 13 April 2009

Resume Stadium General MK Pengantar Kewirausahaan

KARYAWAN VS WIRAUSAHAWAN

Setelah lulus dari universitas dan menjadi sarjana, setiap mahasiswa dihadapkan pada persoalan yang sama, yaitu mencari kerja. Setiap mahasiswa yang baru lulus pasti menginginkan pekerjaan sesuai bidangnya dan berpenghasilan tinggi. Itu pun jika diterima, jika tidak maka kita akan menjadi penambah angka penganguran. Menjadi karyawan juga dapat diraih jika kita sudah lulus kuliah. Di sisi yang lain, berwirausaha dapat digeluti semenjak kita masih duduk di bangku kuliah.

Karyawan beda sekali dengan wirausahawan. Dilihat dari pola pikir, karyawan hanya ingin berpenghasilan tetap, sedangkan wirausahawan berpikir bagaimana cara untuk tetap berpenghasilan. Biasanya orang menjadi karayawan menginginkan sesuatu keamanan dalam bidan finansial, di lain pihak wirausahawaan menginginkan kebebasan dan tidak terikat dalam suatu patokan perusahaan.

Inilah arus perbelanjaan karyawan : pendapatan-konsumsi-investasi. Karyawan akan memakai langsung pendapatannya untuk konsumsi. Jika ada sisa, uang sisa tersebut baru akan ditabung. Sedangkan arus perbelanjaan wirausahawan adalah : pendapatan-investasi-konsumsi. Seorang wirausahawan akan menginvestasikan pendapatannya untuk memajukan usahanya, setalah itu barulah mereka memakai uangnya untuk belanja pribadi.

Dari segi filosofi padi karyawan dan wirausahawan juga memiliki perbedaan. Karyawan berkata, “Semakin berisi, akan semakin merunduk”, sedangkan wirausahawan berkata, “Semakin berisi, akan semakin tegak”. Karyawan, jika ilmunya semakin banyak, akan semakin rendah hati supaya tidak dibilang sombong oleh orang-orang. Wirausahawan, jika usahanya semakin berkembang, akan dipromosikannya lagi usaha itu ke daerah yang lebih luas, tapi dengan tidak menyombongkan diri.

Jika seseorang bekerja menjadi karyawan di bidang perakitan kendaraan bermotor di suatu perusahaan, dia haruslah memahami segala sesuatu tentang mesin, sebutlah dia harus seorang sarjana teknik mesin. Itulah seorang karyawan, harus mempunyai suatu kemampuan khusus untuk mendapat pekerjaan. Di lain sisi, wirausahawan dituntut untuk mempunyai kemampuan lintas fungsi dan lintas proses. Misalnya, pengusaha rumah makan. Dia harus tahu tentang kuliner, agar dapat menyediakan masakan-masakan yang membuat pengunjung terus berdatangan. Dia juga harus tahu tentang akunting, bagaimana meraup profit sebesarnya dan menghindari kebangkrutan. Dia juga harus tahu mengenai masalah gizi, agar restorannya tidak hanya menyediakan masakan yang enak tapi juga bergizi.

Pertanyaannya sekarang, mengapa orang banyak yang takut untuk memulai bisnis atau suatu usaha? Mereka takut dianggap beda dan tidak umum oleh kebanyakan orang. Bila berjualan lalu ada yang mengenal maka harga diri akan jatuh dan malu. Hal ini dapat diatasi dengan mudah, yaitu cari tempat yang tidak ada orang mengenal kita. Orang takut usahanya gagal lalu merugi dan bangkrut. Penyebab dari kegagalan itu adalah salah pilih usaha atau salah mengelola.

Wirausahawan merupakan gabungan dari pencipta (invertor) dan karyawan (labour). Jika seseorang mempunyai kreativitas dan daya inovasi yang tinggi, dia hanya akan menjadi seorang inventor. Jika seseorang mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam suatu bidang yang tinggi, jadilah dia seorang labour. Jika seseorang memiliki sifat keduanya sama-sama tinggi, orang itu mempunyai bakat untuk menjadi seorang entrepreneur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar